Always cheers and keep smiling!!! ^_^

Jumat, 21 Desember 2012

Share: Hiburlah Jiwamu

oleh: Ust. Akhmad Arqom

"Perjalananmu jauh, engkau selalu membutuhkan kenyamanan sepanjang waktu, oleh karenanya hibur dan segarkan selalu jiwamu."

Engkau mungkin merasa sepi sendiri, karena jauh dari orang-orang yang mencintai dan menyayangimu...

Janganlah kau biarkan kesepian itu semakin menyedihkanmu... Segeralah basahi dirimu dengan air wudhu... lalu tenggelamkan dirimu dalam ruku' dan sujud panjang pada TUHANmu, sebab hanya DIA yang bisa menemani, menenangkan, dan kembali menyegarkan jiwamu tanpa pernah terputus dengan waktu...

Engkau mungkin merasa lelaaaaaah sekali karena hari-harimu terasa begitu panjang kau jalani demi mewujudkan mimpi besar hidupmu... sementara tenaga dalam dirimu serasa tidak lagi memadai membantumu melangkah berjuang...

Jangan biarkan kelemahanmu itu semakin terus menggerus tenaga hidupmu... segeralah lipat gandakan kekuatanmu kembali bersama lantunan tenang dan khusyu' nama-nama dan ayat-ayat TUHANmu yang kau ucapkan dari lisan, pikiran, perasaan, dan hatimu dengan memelas tulus meminta kembali kesegaran dan kekokohan dari TUHAN mu...

Engkau mungkin tiba-tiba merasa takut dan ingin rasanya waktu bisa kau hentikan putarannya... sebab sepertinya bekal menghadap TUHANmu tidak cukup banyak kau kumpulkan dari waktu ke waktu

Itu sesungguhnya perasaan semua saudara-saudaramu, karena semakin insyaf oleh berlalunya waktu yang tidak banyak diisi dengan bekal untuk bertemu dan betanggung jawab di hadapan SANG PEMILIK HIDUP kelak di akhir waktu...

Masih ada waktu untukmu... Segeralah berketetapan hati dan teguhkan dirimu untuk memperbaiki jalan hidupmu agar bisa lurus kembali seperti kehendak TUHANmu... Semoga kelak, saat ruh terlepas dari jasadmu, engkau bisa menutup hidup dengan kalimat tauhidmu.

Kalau engkau memasuki masjid, rumah ruku' sujudmu, jangan engkau tergesa-gesa menyudahi ibadahmu.

Jadilah engkau orang terakhir yang keluar dari masjidmu itu, karena engkau berlama-lama memuas-muaskan dirimu menghibur jiwamu dengan nikmat dan lezatnya ibadahmu pada TUHANmu.

Senin, 17 Desember 2012

Tugas IKGM-Perilaku Negativisme

SOAL
Jelaskan dengan singkat, bagaimana gambaran dan cara mengatasi seseorang yang memiliki perilaku negativisme?

JAWAB
Pola perilaku sosial menurut Elizabeth. B. Hurlock terbagi atas dua kelompok, yaitu pola perilaku yang sosial dan pola perilaku yang tidak sosial. Pola perilaku dalam situasi sosial banyak yang tampak tidak sosial atau bahkan antisosial, tetapi masing-masing tetap penting bagi proses sosialisasi. Landasan yang diletakkan pada masa kanak-kanak awal akan menentukan cara anak menyesuaikan diri dengan orang lain.
Salah satu pola perilaku yang tidak sosial adalah naturalisme. Naturalisme dipelopori oleh J.J. Rousseau, mempunyai pandangan bahwa setiap anak yang lahir di dunia mempunyai pembawaan baik, namun pembawaan tersebut akan menjadi rusak karena pengaruh lingkungan, sehingga naturalisme sering disebut negativisme. Naturalisme memiliki prinsip tentang proses pembelajaran, bahwa anak didik belajar melalui pengalaman sendiri. Kemudian terjadi interaksi antara pengalaman dengan kemampuan pertumbuhan dan perkembangan di dalam diri secara alami. Pendidik hanya menyediakan lingkungan belajar yang menyenangkan. Pendidik berperan sebagai fasilitator atau narasumber yang menyediakan lingkungan yang mampu mendorong keberanian anak didik ke arah pandangan yang positif dan tanggap terhadap kebutuhan untuk memperoleh bimbingan dan sugesti dari pendidik. Tanggung jawab belajar tergantung pada diri anak didik sendiri. Program pendidikan di sekolah harus disesuaikan dengan minat dan bakat dengan menyediakan lingkungan belajar yang berorientasi kepada pola belajar anak didik.

Menurut Elizabeth B. Hurlock, negativisme adalah perlawanan terhadap tekanan dari pihak lain untuk berperilaku tertentu. Biasanya hal itu dimulai pada usia dua tahun dan mencapai puncaknya pada usia antara tiga dan enam tahun. Ekspresi fisiknya mirip dengan ledakan kemarahan, tetapi secara setahap demi setahap diganti dengan penolakan lisan untuk menuruti perintah. Menurut Sunaryo, negativisme adalah perilaku seseorang yang selalu bertentangan atau menentang otoritas orang lain dengan perilaku tidak terpuji. Contohnya, seorang anak remaja menentang orang tua dan lari ke narkotik. Menurut Maulana, negativisme ditandai dengan tindakan yang menolak atau menentang nasihat, permintaan, dan perintah orang lain.

Menurut Ki Hadjar Dewantara, anak lahir dengan kodrat atau pembawaannya masing-masing. Kekuatan kodrati yang ada pada anak adalah segala kekuatan dalam kehidupan batin dan lahir anak yang ada karena kekuasaan kodrat. Kodrat anak bisa baik dan bisa pula sebaliknya, dan kodrat itulah yang akan memberikan dasar bagi pertumbuhan dan perkembangan anak.
Ki Hadjar Dewantara memandang bahwa pendidikan sifatnya hanya menuntun tumbuh kembangnya kekuatan-kekuatan kodrat yang dimiliki anak. Pendidikan sama sekali tidak mengubah dasar pembawaan anak, kecuali memberikan tuntunan agar kodrat-kodrat bawaan anak itu tumbuh ke arah yang lebih baik. Pendidikan berfungsi menuntun anak yang berpembawaan tidak baik menjadi berbudi pekerti baik dan menuntun yang sudah berpembawaan baik menjadi lebih berkualitas lagi. Menurut Ki Hadjar Dewantara ada enam cara pokok menerapkan pendidikan yaitu: (1) memberi contoh, (2) pembiasaan, (3) pengajaran, (4) perintah, paksaan, dan hukuman, (5) disiplin diri sendiri, serta (6) pengalaman lahir dan batin secara langsung.

Beberapa hal yang sebaiknya dilakukan orang dewasa dalam menghadapi remaja yang memiliki perilaku negativisme adalah sebagai berikut. Harus sabar, hangat, dan ikhlas, dapat berdialog dengan hati terbuka, mendengarkan dan berusaha membantu dalam memecahkan persoalannya. Tidak banyak melarang, tetapi lebih permisif. Mencoba menghargai ide-ide dan cita-citanya. Memberikan contoh perilaku yang baik dan benar sesuai dengan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat, serta bersedia menerima kritik remaja apabila hal tersebut memang diperlukan. Keluarga memegang peranan yang sangat penting karena keluarga merupakan lingkungan terdekat untuk membantu anak dan remaja mengenal dunia sekitarnya yang diatur oleh norma-norma, nilai-nilai kebudayaan masyarakat tempat ia berada. Selain itu, keluarga juga ikut memilih, menilai, dan menerjemahkan nilai-nilai tersebut ke dalam dunianya sendiri, selaras dengan aspirasi, harapan, dan latar belakang yang dimiliki. Keluarga juga menjadi penghubung antara si anak atau remaja dengan masyarakat luas dengan mengajarkan bagaimana ia harus bertindak terhadap siapa, dan dalam situasi yang bagaimana. Proses ini merupakan proses sosialisasi. Sikap-sikap tersebut sangat dibutuhkan dalam membantu proses mendewasakan anak dan remaja, sehingga memiliki kepribadian yang utuh.

Rabu, 05 Desember 2012

Tugas IKGM 5: Promosi kesehatan



SOAL
Pilihlah salah satu kegiatan di bawah ini dan tentukan apakah kegiatan tersebut merupakan bentuk kegiatan promosi kesehatan gigi berikut alasannya!
1.       Operasi gigi M3 miring pada Kelurahan Karang Taruna.
2.       Pencabutan gigi dengan komplikasi pada kegiatan pengabdian masyarakat.
3.       Bakti sosial operasi bibir sumbing.
4.       Pembuatan denture atau bridge pada penghuni panti jompo.

JAWAB
Pembuatan denture atau bridge pada penghuni panti jompo.
·           Pembuatan denture atau bridge merupakan suatu tindakan pembuatan protesis untuk menggantikan gigi yang hilang, yang bertujuan untuk memperbaiki fungsi stomatognati, seperti fungsi bicara, fungsi mengunyah dan menelan makanan, fungsi estetik. Juga merupakan suatu upaya mencegah kerusakan jaringan rongga mulut, seperti mecegah resorpsi tulang alveolar yang mengakibatkan ridge alveolar menjadi pendek dan datar, sehingga garis wajah memendek.

Pembuatan denture atau bridge bukan merupakan kegiatan promosi kesehatan gigi. Hal ini dikarenakan sifat dari kegiatan ini adalah memperbaiki dan memberikan suatu tindakan perawatan. Sedangkan dalam tindakan promosi, kegiatannya diarahkan untuk membantu masyarakat agar hidup sehat secara optimal, dapat melalui penyuluhan atau memberikan edukasi kesehatan pada masyarakat sehingga masyarakat mampu mengubah pola kebiasaan hidup dari yang awalnya kurang memperhatikan kebersihan dan kesehatan gigi dan mulut menjadi peduli terhadap kebersihan dan kesehatan gigi dan mulut, sehingga diharapkan angka kejadian masalah kesehatan gigi dan mulut dapat diminimalisasi.

Kegiatan promosi kesehatan tidak melakukan upaya perbaikan dan tindakan perawatan (kuratif dan rehabilitatif). Kegiatan promosi merupakan suatu upaya preventif. Dalam kegiatan promosi kesehatan, dilakukan tindakan umum untuk menjaga keseimbangan host-agent-environment, sehingga dapat menguntungkan manusia dengan cara meningkatkan daya tahan manusia dan memperbaiki lingkungan. Tindakan ini dilakukan pada seseorang yang sehat (tidak memiliki masalah kesehatan).