10 September 2012
KONSERVASI 4
RESTORASI ESTETIK DAN KOSMETIK
- Erupsi ektopik, ex: gigi C erupsi di tempat I2.
- Golden proportion => perbandingan anggota tubuh yang ideal.
- Gigi maskulin lebih bersudut, sedangkan gigi feminim lebih membulat.
- Warna gigi ditentukan oleh dentin, sedangkan enamel bersifat translusen (seperti transparan) yang hanya memproyeksikan warna dentin (sebagai warna gigi).
- Posisi gigi yang baik tidak hanya dilihat dari estetik, tetapi juga fungsi gigi.
- Ameloplasty => pengurangan sedikit enamel untuk estetik.
- Bleaching => pemutihan warna gigi menggunakan H2O2 30-40%, akibat gigi berubah warna, misal karena fluorosis, gigi nonvital.
ORAL MEDICINE 2
KELAINAN JARINGAN LUNAK RONGGA MULUT
AKIBAT GANGGUAN ENDOKRIN
- Ex: epulis gravidarum.
- Kelenjar endokrin tidak memiliki saluran kelenjar, hasil langsung disekresikan ke aliran darah melalu kapiler-kapiler.
- Kelenjar eksokrin mengeluarkan produknya ke luar tubuh melalui saluran khusus.
- Hormon merupakan senyawa kimia yang disekresikan oleh sel endokrin ke aliran darah atau cairan tubuh lainnya dan menimbulkan efek fisiologis.
- Berdasarkan daerah kerja hormon: 1) Hormon umum yaitu bekerja jauh dari tempat asalnya, ex: estrogen, insulin, acth. 2) Hormon lokal.
- Otokrin, yaitu hormon aktif dalam sel itu sendiri (sel penghasil), sedangkan parakrin, yaitu hormon aktif di sekitar sel penghasil.
- Sistem pengatur utama fungsi tubuh (mengatur kerja sel dalam tubuh): 1) Sistem saraf, 2) Sistem hormonal.
- Sistem hormonal sebagai pengaturan: 1) Fungsi metabolisme seluler, ex: insulin mengubah glukosa menjadi glikogen. 2) Kecepatan reaksi kimia di dalam sel. 3) Transpor zat melalui membran sel. 4) Aspek metabolisme.
- Sel target adalah sel yang dipengaruhi secara khusus oleh suatu hormon tertentu.
- Mekanisme kerja hormon: 1) Pengaktifan sistem AMP siklik sel. 2) Pengaktifan gen sel.
- Kelenjar yang berperan penting dalam mekanisme kerja hormon: 1) Hipothalamus di otak sebagai fungsi releasing. 2) Pituitari, terutama anterior. 3) Kelenjar endokrin, terutama mayor (mempunyai pengaruh besar), ex: tiroid, adrenal korteks, gonad, pankreas.
11 September 2012
ORTODONTI 2
PERANTI ORTODONTI LEPASAN (POL)
- Sifat POL: 1) Aktif => aktif menggerakkan gigi, seperti pegas, sekrup, ex: gigi I1 palatoversi, pegas di palatal aktif mendorong gigi ke labial. 2) Pasif => mempertahankan hasil perawatan aktif yang sudah selesai dari POL, ex: peranti retensi.
- Peranti fungsional => kalo gak ada komponen aktif, walaupun bisa mempengaruhi otot dan posisi gigi, maka dikatakan peranti fungsional bersifat pasif. Kalo ada komponen aktif, maka peranti fungsional bersifat aktif.GGT = Growth Guidance Treatment, ex: peranti fungsional => dapat mengarahkan pertumbuhan gigi ke arah mana.
- Komponen retensi:
- mempertahankan peranti agar tidak mudah lepas, stabil dalam RM.
- komponen aktif baik jika komponen retensi baik.
- letak retensi clasp Adam di undercut di mesiobukal dan distobukal.
- adanya jarak antara kawat dengan gigi bertujuan agar kawat mudah dilepas.
- clasp Adam ganda gak bisa untuk gigi protrusi dan rotasi.
- diameter clasp Adam untuk gigi kaninus = 0,6 mm.
- clasp C = half jackson.
- clasp Shouthend bisa untuk gigi protrusi dan rotasi.
- pada clasp Inman, LUP bisa digunakan untuk adjustment.
- busur labial pendek dan mengikuti kontur gigi berfungsi untuk retensi.
- Komponen aktif:
- untuk meningkatkan defleksi kawat, dengan menambah panjang kawat dengan cara menambah bentukan koil (d=3mm).
- d<0,5 mm menyebabkan distorsi, maka dimasukkan dalam tabung penyangga dengan diameter yang sama agar stabil.
- kantilever tunggal memiliki diameter besar (0,6 mm), cocok untuk gigi berukuran besar seperti gigi premolar dan molar.
- tag tertanam dalam akrilik.
- koil dibuat dekat tag.
- gigi yang mau digerakkan harus bebas dari akrilik.
- letak koil berlawanan dengan arah gerak gigi.
- di RB, koil dibuat dua karena armnya lebih pendek.
- pegas bukal untuk gigi kaninus yang eksostema.
- pegas vestibular untuk mendorong gigi ke palatal.
- aktivasi busur labial, syaratnya harus ada: 1) overjet, 2) sela/celah antara plat akrilik dan gigi, 3) diastema untuk ruang gigi yang digerakkan.
- cara aktivasi busur labial dengan mengecilkan LUP U.
- busur labial pegas apron dan Mills bow mempunyai defleksi besar, cocok untuk gigi dengan overjet besar, protrusi parah.
- sekrup Fisher: 1) sagital anterior, ditambah pegas Coffin di posterior. 2) sagital posterior letak di premolar. 3) sagital anterior-posterior letak di kaninus.
- sekrup bertoni untuk ekspansi ke tiga arah. Prinsipnya sama seperti pegas Y, tapi pegas Y pakai dua sekrup Fisher sedangkan sekrup bertoni cukup satu sekrup bertoni saja.
12 September 2012
THT
ANATOMI DAN FISIOLOGI HIDUNG DAN
SINUS PARANASAL
·
os. Nasal merupakan tulang keras
dari hudung, sehingga sering terkena trauma atau fraktur.
·
Septum nasi memisahkan hidung dextra
dan sinistra.
·
Choanae merupakan pintu yang
menghubungkan cuvum nasi dan nasofaring.
·
Kiesselbach merupakan pleksus
penting, mukosanya sangat tipis, sehingga mudah berdarah.
·
Pada udara dingin, jarang terjadi
mimisan karena vasokonstriksi, sedangkan pada udara panas, sering terjadi
mimisan karena vasodilatasi.
·
Kompleks Osteo Meatal (KOM) = Meatus
nasi medius.
·
Sinus ethmoidalis terdiri dari
sekat-sekat, ruang-ruang kecil. Sering terjadi sinusitis karena sulit drainase.
·
Lamina papirasea merupakan lapisan
tipis antara sinus ethmoidalis dan rongga orbita.
·
Jika konka superior tidak bisa
terbentuk, aliran sinus sphenoid menuju resesus ethmoidalis.
·
Bula ethmoid => bulatan yang
besar di antara bulatan/ruang di sinus ethmoidalis.
·
Sinus maksilaris sering mengalami
sinusitis karena memiliki saluran yang terletak di atas.
Udara yang masuk ke paru-paru harus hangat,
dengan tempertaur ideal 36-37oC. ketika udara dingin, konka membesar
untuk menghangatkan udara yang masuk.*maap kalo ada yang kurang